TEL AVIV - Pasukan Israel
menghancurkan terowongan serangan lintas batas yang 'penting' dari Jalur
Gaza. Menurut militer Israel, terowongan tersebut digali oleh kelompok
Hamas.
Pengumuman tersebut, yang dihapus oleh sensor Israel yang sebelumnya melarang laporan pekerjaan di sekitar perbatasan Gaza, menyusul lonjakan kerusuhan Palestina dalam menanggapi pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Pengumuman ini juga terjadi saat faksi-faksi Palestina mencoba memenuhi batas waktu hari Minggu untuk penyerahan Gaza yang diperantarai Mesir oleh Hamas ke Presiden Mahmoud Abbas yang didukung Barat setelah perpecahan satu dasawarsa.
Sebuah jaringan terowongan Gaza memungkinkan Hamas untuk membutakan pasukan superior Israel selama perang 2014 dan Israel, dengan bantuan AS, sejak saat itu melangkah untuk melakukan tindakan balasan.
"Terowongan yang dihancurkan pada hari Minggu mempunyai panjang ratusan meter ke wilayah Israel dan, meski belum selesai, adalah sebuah proyek baru yang menunjukkan upaya signifikan oleh Hamas," ujar juru bicara militer Letnan Kolonel Jonathan Conricus seperti dikutip dari Middle East Monitor, Minggu (10/12/2017).
Dia tidak menjelaskan bagaimana Israel mengetahui bahwa Hamas bertanggung jawab atas terowongan tersebut, yang menurutnya mencapai 1km dari komunitas sipil Israel terdekat.
Hamas tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.
Pengumuman tersebut sebelumnya terjadi pada 30 Oktober, saat Israel meledakkan sebuah terowongan yang digali oleh Jihad Islam. Dalam proses pembongkaran tersebut, 10 anggota dari kelompok tersebut dan dua lainnya dari Hamas tewas - kematian yang oleh sumber Israel digambarkan sebagai hasil yang tidak diinginkan dari keruntuhan bagian tersebut di wilayah Gaza.
Conricus mengatakan bahwa sepengetahuannya tidak ada korban jiwa pada hari Minggu, meskipun dia menambahkan bahwa terowongan itu bisa menjadi jebakan kematian bagi orang-orang bersenjata Gaza.
"IDF (Pasukan Pertahanan Israel) akan terus menemukan, mengekspos dan menghancurkan terowongan teror ini," katanya.
Pengumuman tersebut, yang dihapus oleh sensor Israel yang sebelumnya melarang laporan pekerjaan di sekitar perbatasan Gaza, menyusul lonjakan kerusuhan Palestina dalam menanggapi pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Pengumuman ini juga terjadi saat faksi-faksi Palestina mencoba memenuhi batas waktu hari Minggu untuk penyerahan Gaza yang diperantarai Mesir oleh Hamas ke Presiden Mahmoud Abbas yang didukung Barat setelah perpecahan satu dasawarsa.
Sebuah jaringan terowongan Gaza memungkinkan Hamas untuk membutakan pasukan superior Israel selama perang 2014 dan Israel, dengan bantuan AS, sejak saat itu melangkah untuk melakukan tindakan balasan.
"Terowongan yang dihancurkan pada hari Minggu mempunyai panjang ratusan meter ke wilayah Israel dan, meski belum selesai, adalah sebuah proyek baru yang menunjukkan upaya signifikan oleh Hamas," ujar juru bicara militer Letnan Kolonel Jonathan Conricus seperti dikutip dari Middle East Monitor, Minggu (10/12/2017).
Dia tidak menjelaskan bagaimana Israel mengetahui bahwa Hamas bertanggung jawab atas terowongan tersebut, yang menurutnya mencapai 1km dari komunitas sipil Israel terdekat.
Hamas tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.
Pengumuman tersebut sebelumnya terjadi pada 30 Oktober, saat Israel meledakkan sebuah terowongan yang digali oleh Jihad Islam. Dalam proses pembongkaran tersebut, 10 anggota dari kelompok tersebut dan dua lainnya dari Hamas tewas - kematian yang oleh sumber Israel digambarkan sebagai hasil yang tidak diinginkan dari keruntuhan bagian tersebut di wilayah Gaza.
Conricus mengatakan bahwa sepengetahuannya tidak ada korban jiwa pada hari Minggu, meskipun dia menambahkan bahwa terowongan itu bisa menjadi jebakan kematian bagi orang-orang bersenjata Gaza.
"IDF (Pasukan Pertahanan Israel) akan terus menemukan, mengekspos dan menghancurkan terowongan teror ini," katanya.
(ian)
Komentar